JS Badudu mengabdikan beliau buat bahasa Indonesia.

 JS Badudu mengabdikan beliau buat bahasa Indonesia.

Indonesia kehilangan salah satu tokoh terbaiknya, JS Badudu. Dalam hidupnya, JS Badudu mengabdikan beliau buat bahasa Indonesia.

"Sepanjang umur, dia mengabdikan diri utk bahasa Indonesia lewat aktivitas belajar-mengajar & tulis-menulis," tutur cucu ke-7 JS Badudu, Ananda Badudu, pekan(13/3/2016).

Ananda menceritakan, sang kakek sudah jadi guru sejak umur 15 thn, & mengakhiri pengabdiannya di bagian pendidikan terhadap umur 80 th. Itu pula, sambung dirinya, lantaran keadaan fisik yg konsisten menurun seiring bertambahnya umur.

JS Badudu dikenal penduduk luas sejak dia tampil dalam program Pembinaan Bahasa Indonesia yg ditayangkan di TVRI terhadap 1977-1979, dilanjutkan terhadap th 1985-1986. Terhadap diwaktu itu, TVRI ialah satu-satunya siaran tv di Indonesia.

Dari data yg di terima Kompas.com, sekian banyak karya gede JS Badudu antara lain Kamus Umum Bahasa Indonesia (1994), revisi kamus Sutan Muhammad Zain; Kamus Kata-kata Serapan Asing (2003); Pelik-pelik Bahasa Indonesia (1971); Inilah Bahasa Indonesia yg Benar (1993); Kamus Peribahasa (2008); & Mendidik Bahasa Indonesia Baku (1980).

Pendidikan bahasa yg sempat ditempuhnya ialah kursus B1 Bahasa Indonesia (1951); Fakultas Sastra Kampus Padjadjaran atau Unpad (1963); Studi Pascasarjana Linguistik terhadap Fakultas Sastra & Filsafat Rijksuniversiteit Leiden, Belanda (1971-1973).

JS Badudu mendapati gelar doktor dari Fakultas Sastra UI kepada 1975 dgn disertasi berjudul "Morfologi Kata Kerja Bahasa Gorontalo".

Dalam catatan pribadinya, JS Badudu sudah 8 thn jadi guru SD, 4 th guru SMP, 10 th guru SMA, pun 42 th jadi dosen di Unpad & UPI Bandung. Dia menginjak umur pensiun terhadap 1991, tapi seterusnya masihlah aktif mengajar & posting hingga awal 2000.

JS Badudu yaitu orang perdana yg mendapat gelar guru gede dari Fakultas Sastra Unpad. Beliau dinobatkan jadi guru gede terhadap 1985 dalam umur 59 thn.

Atas sumbangsih & pengabdiannya di bagian bahasa, beliau dikaruniai tiga tanda kehormatan dari pemerintah, ialah Satyalencana Karya Satya (1987), Bintang Mahaputera Nararya (2001), & Anugerah Sewaka Winayaroha (2007). Sekarang Ini, lelaki bernama komplit Jusuf Sjarif Badudu tersebut sudah tidak ada.

Beliau wafat di Hunian Sakit Hasan Sadikin (RSJS), Bandung, Sabtu (12/3/3016) pukul 22.10 WIB dikarenakan komplikasi penyakit yg dideritanya. JS Badudu dikaruniai 9 anak, 23 cucu, & 2 cicit. Istrinya, Eva Henriette Alma Koroh, lebih lalu berpulang terhadap 16 Januari 2016 dulu terhadap umur 85 th. Mereka hidup dgn dalam ikatan pernikahan sewaktu 62 th.

Jenazah JS Badudu disemayamkan di area tinggalnya, di Bukit Dago Selatan 27, Bandung. Sesudah dishalatkan, rencananya, jenazah bakal dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.

0 Response to " JS Badudu mengabdikan beliau buat bahasa Indonesia."

Post a Comment